Sobat Dunia-ku, pernah dong melihat tombol/handle pada kamera yang bertuliskan A, S, P dan M. Tentu saja selain mode Auto ya.
Cung, yang masih pakai mode otomatis (Auto)?, memudahkan banget ya :).
Tinggal ngintip, abis itu pencet tombol shutter, dan biarkan kamera
berpikir untuk menghasilkan foto yang bagus. Ga perlu pusing untuk
mengatur diafragma, ISO, ataupun Speed. Tapiii..!, ga ada salahnyakan kalo kita kenalan dengan mode-mode lainnya, biar lebih mendalami fotografi gituu.Ok, sobat tOekangpoto akan kami ajak untuk melihat fungsi serta beberapa contoh foto dari penggunaan mode tersebut. Check this out:
Apa Itu A, S, P, dan M itu?
Ow..ow…para Nikonian dan beberapa pengguna kamera merk lainnya pasti ga asing ya melihat mode A, S, P dan M ini. Sedangkan Canonian lebih mengenal mode-mode tersebut dengan istilah: Av, Tv, P, dan M. Istilah Av sendiri sama dengan A pada Nikon, sedangkan Tv sama dengan fungsi S.
- Mode A
Sobat TP dapat menggunakan mode A untuk pemotretan dengan subyek/obyek diam. Misalnya, landscape, still life, arsitektur serta foto model, dsb.
Perhatikan contoh penggunaan mode A untuk mengatur DoF di bawah ini:
Pada gambar DOF 1 angka diafragma disetting pada f 1.8 sedangkan pada gambar DOF 2, angka diafragma disetting pada f 3.2. Perhatikan perbedaan DoF pada masing-masing background.
- Mode S
Pernah dengar bunyi-bunyian saat tombol shutter ditekan?Nah, cepat/lambatnya bunyi berbanding lurus dengan cepat/lambatnya kecepatan rana. Kecepatan rana sendiri bisa diatur loh cepat/lambatnya.
Saat kamera disetting pada mode S, sobat TP hanya akan mengatur seberapa cepat rana terbuka. Sedangkan diafragma akan menyesuaikan besarnya, agar mendapatkan pencahayaan yang sinkron/ (seimbang).
Yaa..!, mari kita lihat contoh foto di bawah ini :
Foto SPEED 1 disetting pada kecepatan 1/2500 detik, sedangkan foto SPEED 2 pada 1/100 detik. Pada Foto 1 subyek terlihat “membeku”, sedangkan pada Foto 2, lebih terlihat ada pergerakan antara subyek dan lingkungan disekitarnya (dinamis).
- Mode P
- Mode M
Pengaturan pada mode M, mengajak kita untuk lebih memahami tentang karakter pencahayaan dan ruang ketajaman yang dihasilkan dari penggunaan shutter speed dan diafragma.
Berbeda dengan penggunaan mode Auto, pada mode M, fotografer harus melakukan settingan speed dan diafragma yang tepat untuk menghasilkan foto sesuai dengan imajinasinya. Hal ini dikarenakan kamera -hanya- akan menghasilkan gambar sesuai dengan settingan yang kita lakukan.
Mari kita perhatikan foto di bawah ini:
Untuk merekam lesatan kembang api di atas, kita bisa mengatur settingan kamera sedemikian rupa ya. Pada foto ini, saya men-setting shutter speed pada angka 8 detik, dengan diafragmanya f 25.
Ok…makin cerah atau tambah bingung nih? hehehehe. Biar makin cerah, saatnya ambil kamera dan praktekkan semua mode di atas ya dengan teliti. Rasakan perbedaannya. Daan, selamat melukis dengan cahaya :D
0 komentar:
Post a Comment